Tekhnik Scream, Growl, Grunt dan Piq Squeal
nhale : teknik menarik napas dari luar kedalam biasanya distorsi yang didapat lebih banyak daripada Exhale,Tapi lebih nyerap banyak stamina kalau digunakan,saya gak bisa memberi contoh Band apa yang ngegunain teknik ini,karena banyak juga band yang seperti inhale tapi ternyata exhale yaitu randy blyte dari lamb of god.
Exhale: menghembuskan napas dari dalam tubuh keluar,Ini lebih aman dari inhale karena tidak menarik udara dari luar seperti inhale...jadi bisa meminimalisir debu yang masuk kedalam tubuh,Suara yang didapat juga bisa lebih bervariasi dari inhale, Band yang gegunain teknik ini seperti Arch Enemy,I Killed The Prom Queen,Slipknot,Devildriver
Growl : Jenis suara ini biasanya lebih berat dari scream makin dalam pengeluaranya makin serem sampai ada istilah yang disebut Deep Growl,dan jenis suara ini juga bisa didapat dengan teknik inhale maupun exhale.
Pig squeal : Suara yang biasanya disini disebut suara babi,teknik ini biasanya menggunakan inhale tapi tidak ada ketentuan yang pasti...ada juga orang yang mengeluarkan Pig Squeal dengan exhale,Contoh band nya : waking the cadaver,Condemned,Disgorge.
Exhale: menghembuskan napas dari dalam tubuh keluar,Ini lebih aman dari inhale karena tidak menarik udara dari luar seperti inhale...jadi bisa meminimalisir debu yang masuk kedalam tubuh,Suara yang didapat juga bisa lebih bervariasi dari inhale, Band yang gegunain teknik ini seperti Arch Enemy,I Killed The Prom Queen,Slipknot,Devildriver
Growl : Jenis suara ini biasanya lebih berat dari scream makin dalam pengeluaranya makin serem sampai ada istilah yang disebut Deep Growl,dan jenis suara ini juga bisa didapat dengan teknik inhale maupun exhale.
Death Metal
Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) atau geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie Monster vocals".
Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Cannibal Corpse, Morbid Angel, Entombed, God Macabre,Carnage, dan Grave.
Kemudian era 2000'an, Death Metal berkembang sangat pesat. Banyak band-band jebolan aliran death metal menjadi pembaharu dalam musik metal. Band-band tersebut antara lain Inhuman Dissiliency, ,Disavowed, Viraemia, Hiroshima Will Burn, Amon Amarth, Inveracity,The Berzeker, Dying Fetus, Condemned, dan masih banyak lagi.
Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangan-nya di tahun 1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal Indonesia berasal dari munculnya inisiatif oleh band Grindcore asal Malang, Rotten Corpse, yang menggarap untuk pertama kalinya (yang diketahui) musik Death Metal. Kemunculan dan permainan Rotten Corpse akan Death Metal merupakan pertanda dari lahirnya sebuah individu musik baru, bernama Death Metal. Beberapa band pioneer Death Metal lainnya di daerah lain, seperti Trauma dari Jakarta , Insanity dan Hallucination dariBandung, Death Vomit dari Jogjakarta , Slow Death dari Surabaya, kemudian berkembang dengan band-band yang dianggap sebagai senior karena pengalamannya masing-masing seperti: Disinfected, Ancur,Plasmoptysis, dan Jasad dari Bandung, Siksa Kubur , Funeral Inception dari Jakarta dan Cranial Incisored Yogjakarta dan Semarang Grind Buto. Abysal. R.O.H, Blast Torment dari Padang danTotal Rusak dari Bukittinggi.
Perkembangan musik Death Metal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat baik. Diantaranya terusulkannya suatu forum pusat dari pecinta Death Metal Indonesia, yang bernama forum Death Metal Indonesia, yang bernama Indonesian Death Metal atau disingkat IDDM. Kemudian juga muncul Indogrind.net, GUBUG RIOT, staynocase, dan lainnya. Saat ini, band-band baru Death Metal akan menyuarakan 'suara-suara maut' dalam event metal. Band-band Death Metal di Indonesia sekarang antara lain Dynasty of Waru, Bad Habit,Asphyxiate, Bleeding Corpse, Death Vomit, Kill Harmonic, Grind Buto, Infected Voice, Brain Ass, Hatestroke, Sickmath dan sebagainya.
Perkembangan Death Metal Indonesia setelah terciptanya IDDM, merupakan sebagai indikasi dan peresmian kelompok-kelompok Death Metal di seluruh wilayah Indonesia untuk go on public atau menunjukkan diri mereka masing-masing pada publik. Seperti pada saat ini, banyak sekali kelompok/komunitas Death Metal Indonesia di wilayah mereka masing-masing yang sudah menunjukkan diri mereka di Internet. Komunitas-komunitas tersebut masih merupakan bagian dari Indonesian Death Metal/IDDM. IDDM merupakan salah satu web penghubung yang menjadi tempat bertukar pikiran maupun aspirasi hingga media untuk iklan / promosi album maupun merchandise. Komunitas-komunitas tersebut diantaranya adalah Malang Death Metal Force, Bandung Death Metal, Bekasi HORDE! Death Metal, Jogjakarta Corpse Grinder, Magelang Death Metal Militia, Sukoharjo Death Metal, Semarang Death Metal, Bali Death Metal sampai Samarinda Death Metal dan masih banyak lagi komunitas di seluruh Indonesia.
METALCORE
Metalcore adalah gabungan dari aliran Hardcore Punk dengan Extreme Metal. Genre ini muncul belakangan pada era 2000'an tapi sudah menunjukkan ciri-cirinya sejak era 90'an.
Musik metalcore memiliki ciri khas berupa gitar stem drop D sampai C, terkadang full scream, namun ada juga yang equalizer yang biasanya ada dalam reffrain lagu. Biasanya, metalcore dalam hal gitar ritmik tidak serumit death metal namun band-band metalcore kebanyakan bermelodi cadas dan rumit. Jika tidak bermelodi, biasanya ritmiknya yang rumit. Namun nada-nada metalcore tidak seperti death metal yang bernuansa seram, setan, neraka, dan sebagainya.
Band-band metalcore di dunia antara lain Avenged Sevenfold, Killswitch Engage, All That Remains, Darkest Hour, The Eyes Of A Traitor, Arch Enemy, I Killed The Prom Queen, Haste The Day, Walls Of Jericho, The Devil Wears Prada, Your Skull, Bullet for my Valentine dan sebagainya.
Namun, Avenged Sevenfold sekarang ini berpindah haluan dengan ciri khas hardrock (bukan metal), meskipun di drop D, jika dibandingkan lagu-lagu mereka yang dahulu yang jelas sekali nuansa metalcore, sekarang lebih mengalun ke rock. Semua diakibatkan dari suara vokalisnya, Matt Shadow, yang harus mengalami kerusakan pita suara dan menjalani operasi sehingga tidak bisa growl seperti dulu. Meskipun begitu, Avenged Sevenfold berhasil memikat para penikmat musik dari berbagai genre dengan tajuk "Bat Country" dan "Almost Easy" sebagai andalan mereka.
Deathcore
Deathcore adalah penggabungan dari dua jenis musik yaitu metalcore dan death metal.Walaupun menjadi sub-genre Metalcore, deathcore sangat dipengaruhi oleh aliran death metal modern dalam hal kecepatan, depresi dan pendekatan untuk berhubung dgn kromatik, riff-riff yang berat dan hiruk pikuk (disonansi). Geraman dan teriakan sudah menjadi tradisi yang lazim, sering digabungkan dengan vokal Metalcore. Deathcore banyak memiliki waktu jeda dan riff-riff merdu yang biasa ada di aliran Metalcore.
Bertentangan dengan apa yang kebanyakan orang percaya, deathcore sebenarnya death metal menyatu dengan Metalcore, tidak hardcore. Ada perbedaan. fitur Deathcore Breakdowns, eavily palm muted riffing, death growls, pig squeals, dan kedahsyatan teknis. Beberapa contoh band dXc adalah Suicide Silence, Carnifex, Job For A Cowboy, Whitechapel, Elysia, dan Knights of the Abyss.Deathcore adalah gaya musik ekstrem sering bingung oleh fans dengan death metal. Deathcore menarik banyak dari gaya "malcore" dari Metalcore dalam arti bahwa unsur-unsur suara, baik dalam komposisi dan produksi, yang ditolak oleh budaya metal yang lebih konservatif (ex. black / thrash / metal sludge). Deathcore berbeda dari Metalcore dalam arti bahwa secara umum lebih cepat, lebih berat, dan cenderung ke arah tema-tema gelap seperti yang hadir dalam death metal. Deathcore juga terkenal untuk penggunaan break, elemen juga hadir (tapi kurang sering) di death metal dan lainnya 'benar' genre metal. Mosh Hardcore, mosh di mana penggemar menggerakkan ayunan lengan dan kaki dalam irama, telah menjadi sangat populer di antara para penggemar deathcore, dan merupakan merek dagang yang menunjukkan deathcore.
Meskipun keyakinan banyak penggemar, deathcore sangat berbeda dari death metal tradisional. Musik, struktur lagu deathcore umumnya jauh lebih formulais daripada death metal, lagu cenderung memiliki riff gitar satu atau dua, beberapa break, dan mungkin paduan suara. komposisi Deathcore juga jauh lebih kompleks, banyak lagu yang menampilkan bagian gitar dua kali lipat atau harmoni gitar yang sederhana, dengan gitar bass yang hampir seluruhnya tidak bisa dibedakan.
Mungkin perbedaan terbesar antara kedua genre terletak dalam produksi mereka. Deathcore dihasilkan mirip dengan Metalcore dalam banyak hal. Clean bagian gitar, gitar sangat seimbang dan trek vokal, serta sangat menguasai drum track cenderung menyebabkan deathcore dan Metalcore terdengar seperti musik hard rock populer dalam hal produksi.
0 komentar:
Posting Komentar